RSS

Kualitas Guru Rendah-Hasil UKA, Sumut Hanya di Peringkat 25 dari 33 Provinsi

22 Mar

MEDAN–Buruknyahasil UjiKompetensi Awal(UKA) guru 2012 di Sumatera Utara (Sumut) dengan peringkat ke-25 dari 33 provinsi menunjukkan rendahnya kualitas guru dan pendidikan didaerahini.

”Ini semua produk proses yang sangat lama di mana perhatian masyarakat pendidikan terhadap kualitas tidak menjadi keinginan, termasuk guru-guru,” kata Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (Unimed) Belferik Manullang, di Medan, kemarin. Hasil pelaksanaan UKA yang digelar pada akhir Februari lalu,Sumut meraih nilai rata rata 37,4, atau jauh dari rata-rata nasional sebesar 42,25.

Padahal, Sumut termasuk sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Hasil ini jauh berbeda dengan provinsi lainnya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meraih peringkat pertama dengan nilai ratarata 50,1 diikuti DKI Jakarta (49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0),Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1) dan Banten (41,1).

“Selama ini perhatian institusi kita lebih kepada sesuatu hal yang glamour,mengejar kekayaan, dan sibuk dengan proyek- proyek.Menyedihkan buat kita bahwa guru-guru di Sumut meraih peringkat seperti itu,” tambah Belferik. Belferik menyatakan, hasil UKA guru 2012 ini hendaknya menjadi sebuah evaluasi bagi para pemangku kepentingan di daerah ini.

Pernyataan selama ini bahwa kualitas pendidikan di Sumut bagus telah terbantahkan melalui hasil ujian tersebut. “Selama ini para kepala dinas selalu menyampaikan bahwa pihaknya sudah meningkatkan mutu dan kualitas, lantas yang mana yang sudah bagus mutunya,”tuturnya. Begitu juga halnya dengan pemerintah yang sudah menyediakan anggaran sangat besar untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Namun, hasilnya membuktikan bahwa mutu guru-guru sangat rendah.Padahal, guru merupakan ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. “Kita harus reorientasi kembali sistem pendidikan, yang mana disebut mutu sebenarnya. Apakah semua hal yang sudah kita lakukan selama ini tepat ke arah peningkatan mutu atau mutu yang dihasilkan tidak tepat? Ini yang harus menjadi evaluasi bagi kita bersama,” ungkapnya.

Dengan hasil yang dicatatkan dari uji kompetensi guru ini, kata dia, sekaligus menunjukan telah terjadi kesalahan dalam sistem pendidikan. Sebab, guru merupakan salah satu komponen peningkatan kualitas pendidikan. “Kalau inputnya (guru) saja kompetensinya sudah buruk, lantas bagaimana kita bisa menjamin outputnya bisa baik.

Ini seharusnya yang disadari pemerintah,kepala daerah,kepala dinas, dan kepala sekolah,” pungkasnya. Hal yang sama juga disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Sumut OK Nazaruddin Hisyam. Dia mengaku, hasil UKA guru 2012 tersebut membuktikan secara jelas kualitas pendidik di Sumut. “Sekarang ini memang tidak terarah betul upaya dalam meningkatkan mutu guru.

Bisa dihitung kegiatan pemerintah yang bersifat penataran serta pendidikan dan pelatihan (diklat). Kalaupun ada, lamanya hanya dua minggu. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang sampai tiga bulan,” kata Nazaruddin. suharmansyah

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 22 Maret 2012 inci BERITA

 

Tinggalkan komentar